雲香亭aka Mi Myanmar

Hari Minggu kemarin sepi banget di Taipei, ceritanya lagi long weekend, libur kemerdekaan Taiwan, libur dari Sabtu sampai Selasa. Biasanya libur panjang gini kita jalan-jalan, entah di dalam negeri maupun ke luar negeri. Sayangnya si abang pas itu lagi dinas  kantor, jadilah trip liburan dimajukan (ke Vietnam).  Temen-temen deket pada ke luar negeri (ke Vietnam juga), lalu di hari Minggu itu, komunitas mengadakan acara ziarah ke luar kota, cuman saya ga ikut daftar. Ditambah lagi, kelas Mandarin yang saya ikuti tiap hari Minggu juga libur! Wah, jadwal Minggu saya yang biasa padat merayap tiba-tiba kosong melompong.

Saya akhirnya ikutan misa bahasa Inggris, terus setelahnya saya makan Mi Myanmar. Restoran ini ada di daerah pasar malam Gong Guan, di seberang National Taiwan University (NTU), lebih tepatnya ada di sebelah Eslite, lantai 2. Jam bukanya dari 11.30-15.00 terus istirahat, lanjut buka lagi jam 17.00-20.30. Dulu pas masih sekolah (sekolah saya dekat dari sini), saya lumayan sering ke sini. Pilihan top lah buat (mahasiswa) sekitaran GongGuan, tapi area resto kecil nan imut, jadi kalau biasa bubar gereja kita ga pernah makan di sini karena pasti ga muat. Oh ya, biarpun tempatnya kecil tapi bersih dan di dindingnya banyak kata-kata mutiara (selain menu dan gambarnya), dalam bahasa Mandarin tentunya.

IMG_5680
Naik ke lantai 2~~
IMG_5679
Di dalam restoran, kira-kira untuk 20 orang udah sesak

Asalnya dari Myanmar-kah? Hmmmm, ada yang bilang dari Myanmar, ada yang bilang dari Yunnan, tapi di kalangan anak kampus gw, resto ini terkenal disebut mi Myanmar ga menjawab yah. Yang spesial dari Mi Myanmar ini adalah mi santan. Mi-nya sedikit berkuah dan kuahnya rasa santan. Manis manis gurih gitu rasanya. Biarpun kuahnya tidak merendam seluruh mi, tapi setelah di aduk jadi nempel sama mi-nya, jadi santannya selalu terasa di mulut. Ada dua jenis daging, ayam dan sapi, kali ini saya pilih daging ayam. Di atasnya ditaburi mi kecil yang kriuk-kriuk, irisan kol, bawang bombay dan daun bawang.

IMG_5675
Penampakan mi santan daging ayam ukuran kecil

Untuk menu yang lain, ada juga mi kuah sama mi kering. Saya udah lama ga makan ini dan biasanya ga pernah foto jadi ga ada gambarnya. Lain kali  ke sana lagi pesen yang bukan mi santan deh. Seingat saya enak juga kok, emang doyan makan.

Di restonya disediakan sambal; sambalnya dari jeruk nipis sama cabe rawit. Rasanya asam pedas tapi dipadukan sama mi-nya, klop banget rasanya. Sambel ini khasnya resto ini, biarpun orang Taiwan ga suka sambel tapi kalau ke sini mereka pasti bakal nambahin sambel ini. Oh ya selain sambel asem ini ada juga sambel super pedesnya. Sambel ini biasa diberikan on-request sama waiternya (biasanya ada mbak-mbak Indonesia yang jaga di sini), karena emang nambahin dikit aja udah pedes banget.

IMG_5677
kiri: sambel super hot; kanan: sambel asam pedas

Selain variasi daging (sapi atau ayam), harga seporsi mi di sini ditentukan juga oleh ukuran porsi, besar atau kecil. Porsi kecilnya pas untuk saya, kalau yang besar mah kenyang pake banget. Harga mi santan (daging ayam, ukuran kecil) yang saya pesan dihargai 80NT, sekitar IDR 35k. Mi santan yang jadi andalan resto ini harganya lebih mahal sedikit dari mi kuah/tidak kuahnya, tapi mantep deh rasanya.

IMG_5678
Penampakan Menu

Ada yang mau nemenin saya minggu depan makan ke sini lagi?

Leave a comment